Selasa, 25 Oktober 2011

perjalanan seorang putri

Selasa, 25-10-2011   RSS Feed

Putri Cina

Selasa, 13-11-2007 00:05:56 oleh: aloysius weha
Kanal: Gaya Hidup
Putri Cina Membaca tulisan Bung Kris Bheda, saya jadi ingat sebuah novel yang baru saja saya baca, berjudul Putri Cina karangan Sindhunata yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.
Saya langsung membeli buku ini begitu muncul resensinya di Kompas yang ditulis oleh Maria Hartiningsih. Buku ini mengambil sudut cerita perjalanan seorang putri Cina yang hidup di tanah Jawa. Di situ perpaduan antara kebudayaan Jawa dan Cina diuraikan dengan amat memikat. Persinggungan antara fakta dan fiksi tentang kaum peranakan dibuat sangat indah.


Sindhunata berhasil memadukan pertalian cerita pewayangan yang amat dikenal di dalam kebudayaan Jawa dengan kebudayaan Cina yang sudah berkembang turun temurun di tanah Jawa. Tentu bukan kebetulan bahwa sang pengarang adalah seorang keturunan Cina yang mengalami dan menggeluti kebudayaan Cina dalam praktek sehari-hari. Dan bukan kebetulan pula bahwa dalam perjalanannya, sang pengarang ternyata sangat akrab dengan kebudayaan Jawa, terutama cerita wayang.
Di sini, Sindhunata melancarkan kritik sekaligus sebuah refleksi bagi siapa saja, tak peduli Cina atau Jawa, namun pada setiap manusia, bahwa setiap upaya manusia untuk memiliki atau mengejar impian selalu diikuti dengan naluri untuk menjadi lupa diri. Dalam bahasa Jawa, melik nggendong lali. Hasrat ingin memiliki selalu membuat orang lupa diri.
Dalam dua hari, buku itu saya kebut dan kelar. Saya menyarankan seorang kawan untuk membacanya, namun sayang ia tak terlalu tertarik membaca novel.
Kebetulan, saya sendiri mengagumi cara bertutur penulis ini, bukan karena saya mengenal cukup dekat. Karyanya sebelumnya "Anak Bajang Menggiring Angin" memesona saya sebelum saya mengenalnya lebih dekat.
Saya tak berpromosi atas buku ini. Kalau ada yang mau pinjam novel saya, silakan saja. Tentu saja dengan uang jaminan :-D 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar